TRENDING

Kamis, 06 Maret 2014

Caleg PKS Depok Kreatif Mengolah Sampah



kreatif mengolah sampah

PKSDEPOK, DEPOK - Bank sampah menjadi sebuah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah guna memperoleh manfaat ekonomi langsung. Dengan demikian, bank sampah tak dapat berdiri sendiri, tetapi harus diintegrasikan dengan gerakan 4R (reduce, reuse, recycle, dan refuse) sehingga manfaat langsung yang dirasakan tak hanya ekonomi, tapi juga pembangunan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat.

Inilah yang dilakukan oleh salah satu komunitas yang berfokus untuk menempatkan setiap kegiatannya dalam proses sebagai bank sampah. Komunitas tersebut bernama Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL). Komunitas ini berpusat di Pitara, Pancoran Mas, Depok. Komunitas ini mampu memotivasi masyarakat untuk memilah sampah sehingga mampu menciptakan produk dengan nilai jual tinggi.

Pada 2009, WPL terbentuk atas prakarsa Baron Noorwendo dan sang istri, Sri Wulan Wibiyanti. Awalnya, usaha mereka ini sempat dicemooh karena dianggap tidak berguna. Namun, kini, tidak kurang dari ratusan warga turut terlibat dalam usaha tersebut.

Bahan baku sampah terdiri dari bekas bungkus kopi, deterjen, sampo, kardus, dan botol plastik. Mereka memproduksi kerajinan di rumah masing-masing. Setelah menjadi produk kerajinan lalu disetor ke Baron untuk dijual. Baron sendiri sudah memiliki pelanggan tetap yang menampung produk daur ulang sampah itu. Bahkan, Wulan pernah diberangkatkan ke Jepang untuk mengikuti pelatihan pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kota Depok. [*/ACH]



Sumber : Kompas Cetak, Rabu 26 Februari 2014, halaman 39.

Posting Komentar

 
Back To Top