PKSDepok, DEPOK - Sederhana, asri dan sejuk itulah kesan pertama saat menginjakkan kaki di rumah Muttaqin. Tak ada kesan mewah di rumah pria yang sampai saat ini masih menjadi pengemban amanat rakyat tersebut. Mobil yang terparkir di garasi juga bukan sekelas Alphard atau Harrier melainkan hanya sebuah City Car pabrikan Korea.
Menggunakan kaos berkerah warna merah dan celana training, Caleg Nomor Urut 1 daerah pemilihan Beji, Limo, Cinere itu keluar menyambut kedatangan PKSTV Depok. Tampaknya pagi itu dia sedang bersiap-siap untuk berolah raga. Muttaqin kemudian mempersilahkan kami duduk di teras rumahnya yang dikelilingi banyak tanaman hijau dalam pot. Tak beberapa lama seorang perempuan mungil berhijab panjang datang menghampiri kami sambil membawa nampan yang berisi 4 cangkir kopi hangat. “maaf ya hanya secangkir kopi, Bapak gak bilang kalo pagi ini akan ada tamu”, ucap Yusi, istri Muttaqin.
Setelah sedikit berbincang menanyakan tentang kabar masing-masing Muttaqin mempersilahkan kami masuk ke ruang dalam rumahnya. “Yuk masuk ke dalam saya tunjukin ruang kerja saya”, kata Muttaqin. Bergegas kami pun mengikuti langkah pria kelahiran betawi itu. Sebelum menuju ruang kerjanya, Muttaqin menunjukkan sebuah taman kecil di tengah-tengah rumahnya, ukurannya mungkin hanya sekitar 2 m x 1 m. “ini taman ukurannya kecil siy tapi liat ini, saya buatkan lubang biopori di sini, jadi kalau ada sisa-sisa kayak kulit pisang atau sejenisnya, yang organik kita masukin di sini”, ucap Muttaqin. “sebisa mungkin apa yang saya anjurkan untuk warga juga saya terapkan di rumah, jadi no talk only”, tambahnya.
Muttaqin menunjukkan lubang biopori di taman kecil rumahnya |
Usai menunjukkan taman kecilnya kami melangkah menuju ruang kerjanya. “Nah ini ruang kerja saya”, kata Muttaqin. “Lebih tepatnya siy kamar yang dipakai untuk ruang kerja yaa..karena ini kamar anak laki-laki tertua kami”, canda Yusi sambil tertawa kecil. Ruang kerja itu memang lebih tepat disebut kamar tidur, dalam ruangan itu hanya ada sebuah desktop yang masih menyala lengkap dengan printernya, satu tempat tidur, dan meja rias kecil.
Saat ditanya tentang perihal dekstopnya yang masih menyala, muttaqin hanya menjawab bahwa dirinya sedang mendesain brosur profilnya. Mungkin hal ini hanya bisa kita temukan di PKS, seorang wakil rakyat dengan aktivitasnya yang sangat padat tapi masih mau mendesain amunisi kampanyenya seorang diri. Ini jauh dari bayangan seorang anggota dewan kebanyakan dimana kita pada umumnya mengenal bahwa anggota dewan itu nge-bossy, suka dilayani dan identik dengan kemewahan.
Muttaqin di ruang kerjanya |
Mengunjungi kediaman Muttaqin hari itu benar-benar mendapat gambaran yang berbeda dari gambaran sosok anggota dewan yang biasa kita saksikan di TV. Tak ada sifat nge-bossy, tak ada mobil mewah, tak ada rumah yang megah, tak ada ruang kerja yang berfuniture lengkap. Tetapi dari rumah yang sederhana inilah Muttaqin memulai hari-harinya untuk memberikan manfaat besar kepada banyak orang.
Menurutnya siapapun kita, apapun posisi dan jabatan kita, jadilah bermanfaat untuk orang banyak. “Kita ini hidup harus bermanfaat bagi orang lain, baik kita jadi anggota dewan atau tidak, apakah kita jadi RT, jadi walikota, ataupun jadi business manyang penting ukuran keberhasilannya adalah apakah jabatan kita, posisi kita itu bisa bermanfaat untuk masyarakat. Apapun jabatan kita kalau tidak bermanfaat bagi masyarakat, ya percuma”, tutup Muttaqin. (ccm/upm)
Tentang Muttaqin :
http://www.youtube.com/watch?v=hzwZgkhZFnc&feature=youtube_gdata_player
Tentang Muttaqin :
http://www.youtube.com/watch?v=hzwZgkhZFnc&feature=youtube_gdata_player
)
Posting Komentar