TRENDING

Rabu, 05 Maret 2014

Politisi PKS Peduli Pendidikan



CAD Beji Cinere Limo, saat bersama istri tercinta

PKSDEPOK, DEPOK-Tatapan berkharismanya selalu tampak menghiasi wajah bapak dari 6 orang anak ini. Muttaqin, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi D serta Ketua Fraksi PKS Kota Depok siaga 24 jam menyerap aspirasi warga. Hal ini dilakukannya dengan mendatangi warga dan juga aktif menjawab panggilan warga di dunia soial, “Membangun komunikasi saat ini bisa melalui media sosial seperti twitter. Jadi warga bisa berinteraksi kapanpun,” katanya.

Baru satu tahun menjabat sebagai ketua komisi D, Muttaqin melalui DPRD sudah mengeluarkan kebijakan LKS, seragam, dan sepatu gratis untuk SD Negeri di Depok, “Kami juga aktif mengupayakan penerimaan siswa miskin di semua sekolah negeri yang berhasil mencapai 33%,” tambahnya. Konsentrasinya pada dunia pendidikan tidak hanya sampai disitu. Pria kelahiran 1965 di Jakarta ini juga mengadvokasi penyelesaian gedung SMAN 9 Cinere sehingga dapat digunakan mulai tahun 2014.

Alumnus FMIPA UI jurusan matematika ini juga mengadvokasi tersedianya sarana bagi pemuda Depok di Lembah Gurame, “Ini hasil kami mendengar aspirasi anak muda,” katanya. Pembangunan tembok kreasi di Lembah Gurame yang bertujuan untuk sarana kreasi coret-coretan grafiti bagi anak-anak dapat digunakan seiring dengan permbangunan sarana olah raga Lembah Gurame yang hampir selesai.  Tidak hanya itu, Anggota Badan Anggaran dan Anggota Badan Musyawarah DPRD ini juga mengadvokasi perencanaan Gedung Kesenian dan Gedung Pemuda, “Insya Allah direalisasikan tahun 2015.”

Kecintaannya akan seni membuatnya turun aktif sebagai pembina ormas Gema Betawi Depok.  Penggunaan pakaian adat Betawi bagi anggota DPRD merupakan inisiatif komisi DPRD yang Mutaqqin pimpin.

Nurhamim MA, mantan ketua LPM Grogol memberikan testimoni tentang sosok Muttaqin, S.Si CAD Dapil Beji Cinere Limo nomor urut 1, “Selama menjabat sebagai anggota dewan, beliau selalu istiqomah dalam menjaga kredibilitas dan integritas dirinya. Hal ini menjadi penilian saya, terutama pada saat sekolah kami mendapat bantuan RKB melalui perantara beliau. Tidak sedikitpun syarat yang dia minta, apakah free atau apapun bentuk lainnya. Beliau juga tidak meminta kami membuat spanduk ucapan terima kasih. Beda ketika tawaran itu datang dari pihak lain, dengan terus terang minta fee berkisar 5% sd 20%,” ujarnya. (ccm)

Posting Komentar

 
Back To Top