![]() |
| Ahmad Chudori & keluarga ketika Iin mengandung Hilwa |
Saat kami tiba dirumahnya, nampak Chudori tengah memasukkan atribut-atribut partai seperti bendera dan kerdus-kerdus berisi brosur ke dalam mobil grand livina hitamnya. Melihat kami datang, Chudori yang mengenakan kaos putih dan celana hitam ini langsung menyambut dan mempersilahkan kami masuk. Tak lama kemudian istrinya, Iin, datang dan menemani kami di ruang tamu. Sosok wanita yang ramah dengan pembawaan lembut ini mengajak kami berbincang banyak hal. Mulai dari politik hingga keluarga. Sebagai istri dari seorang Caleg, Iin menyadari betul pentingnya perannya terhadap amanah yang diemban suaminya. Ia tidak hanya mensupport tapi juga menjadi parter yang baik dalam menjaga suaminya.
Tiba-tiba terdengar anak bungsu Chudori, Hilwa, menangis. Anak mungil berusia 1 tahun ini kemudian diberikan ASI oleh Iin. Tapi Hilwa masih menangis. Datanglah sang ayah yang baru saja selesai memindahkan atribut. Seperti My Father As Hero, Chudori dengan penuh kasih sayangnya menggendong Hilwa. Rumahnya yang asri, dilengkapi dengan kolam renang yang didesain khusus untuk anak. Chudori mengajak bermain Hilwa di kolam renang bersama kakaknya yang usianya hanya berselang 2 tahun, Salma. Hilwa yang tadinya menangis tiba-tiba berubah menjadi anak riang yang sangat senang bermain bersama dengan abi dan kakaknya. Tak hanya itu, Wakil Sekjen DPP PKS ini dengan telaten memandikan Hilwa.
Tak segan apalagi kaku melakukannya di depan tamu. Beginilah sketsa keseharian Chudori di rumah sebagai ayah; benar-benar pemandangan yang menyejukkan. Pemimpin harus lahir dari keluarga harmonis. Prestasinya di masyarakat merupakan buah dari bagaimana ia dapat berperan baik dan adil pada amanahnya dalam institusi keluarga dan sebagai pelayan rakyat. (ccm)






Posting Komentar