![]() |
Picture Taken Here |
PKSDEPOK, DEPOK - Asumsinya, individu yang sedang atau telah berproses dalam institusi pendidikan memiliki kesadaran lebih untuk merespon segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Kesadaran ini muncul sebagai dampak dari kemampuannya untuk menyerap dan mengolah informasi menjadi sebuah energi positif yang mendorongnya melakukan sesuatu secara aktif. Selain itu, institusi pendidikan juga berperan dalam merangsang rasa ingin tahu peserta didik. Sumber informasi dibuka seluas-luasnya untuk membayar rasa ingin tahu mereka, bahkan tak jarang peserta didik yang mencari sumber diluar rujukan institusi demi memuaskan dahaga mereka akan pengetahuan. Jika memang demikian, individu jebolan institusi pendidikan mestinya mampu menggunakan kelebihan kesadarannya untuk menggugah masyarakat melakukan kerja-kerja aktif dalam merespon situasi aktual.
Disadari atau tidak oleh masyarakat, secara implisit maupun eksplisit, masyarakat menanti-nanti peran individu-individu terdidik untuk melakukan kerja-kerja aktif yang merangsang perbaikan-perbaikan. Orang-orang ini perlu hadir di tiap lini kehidupan masyarakat sebagai generator. Orang-orang inilah yang akan menuntun masyarakat untuk bersama-sama menyadari keberadaan serta peran masyarakat dalam konteks kehidupan seluas-luasnya.
Situasi terdekat yang akan dihadapi masyarakat ialah pemilihan umum legislatif dan presiden. Manusia-manusia terdidik, dalam konteks ini, bukan hanya perlu berbicara dan menawarkan argumen tentang bagaimana sistem politik yang baik dan kompatibel dalam masyarakat tertentu, bukan hanya perlu mengomentari perilaku aktor politik yang makin memuakkan, atau hanya menelusuri kepentingan dibalik tiap kebijakan yang dihasilkan, tapi juga perlu menampilkan ketauladanan dengan ikut serta memberikan suara pada saat proses pemilihan berlangsung. Dengan demikian, individu jebolan institusi pendidikan berperan sebagai perangkul, menempatkan diri mereka di tengah masyarakat dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan sesuatu yang paling mungkin dilakukan demi terciptanya sistem politik yang lebih transparan, akuntabel dan responsif terhadap kepentingan masyarakat.
Tak dapat dipungkiri, atmosfer politik telah dipenuhi dengan polutan intrik dan manipulasi oknum politisi yang membuat masyarakat kesulitan menghirup udara segar kebaikan sistem politik. Rasa muak yang memuncak biasanya berujung pada meluasnya skeptisme. Sudah saatnya kelompok individu terdidik kembali menempatkan diri di tengah masyarakat, menjaga harapan mereka, terus meyakinkan mereka akan perbaikan yang akan menjelmakan diri seiring dengan kinerja positif yang dilakukan secara sinergis dan bersama. Kami menantikan langkah-langkah yang beriring membersamai perjuangan kami, kami menanti kehadiranmu, Wahai manusia-manusia terdidik. Bantu kami untuk selalu percaya bahwa harapan itu masih ada!
Qaulan Sadida
Mahasiswa Fisip UI 2012
Qaulan Sadida
Mahasiswa Fisip UI 2012
Posting Komentar