![]() |
Netty berfoto bersama dengan peserta temu tokoh wanita |
PKSDEPOK, DEPOK (29/3) – DPC PKS Sukmajaya mengadakan “Dialog dan Temu Tokoh Wanita Se-Kecamatan Sukmajaya bersama Netty Prasetyani” di Gedung Samina, Depok Timur, Kota Depok pada Sabtu (29/3) pagi.
Acara ini juga dihadiri oleh keenam Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Depok dari PKS untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sukmajaya, yaitu Suparyono, Fahmi Irhamsyah, Widhi Prasetyo, Andyarini Kencana Wungu, Eka Rahayu, dan Raden Siti Nurani. Serta Caleg dari PKS untuk DPRD Provinsi Jawa Barat Izza Mutia dan DPR Sitaresmi S. Soekanto.
Peserta yang hadir semuanya adalah kalangan Ibu-Ibu, baik yang aktif di DPRa di DPC PKS Sukmajaya, menjadi anggota “Bank Sampah Kota Depok”, Komunitas Tuna Netra Baktijaya, PKK, Posyandu, PosPAUD.
Dalam sambutannya, Ketua DPD PKS Kota Depok Suparyono menjelaskan kepada semua Ibu-Ibu mengenai urgensi memberikan hak suara pada Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014 mendatang. Suparyono mengingatkan kepada Ibu-Ibu mengenai gratisnya biaya sekolah negeri, pelayanan kesehatan yang semakin mudah dijangkau masyarakat di segala lapisan dan kesemua itu hanya mampu dilakukan jika pejabat publik dan partai politik yang berkuasa adalah yang amanah dan selalu mengedepankan kebaikan bagi publik.
Selain itu, Sitaresmi S. Soekanto memaparkan mengenai bagaimana perjuangan politik di suatu negara mempengaruhi negara lainnya. “Perjuangan umat Islam di Indonesia dalam hal perpolitikan termasuk dalam mata rantai perjuangan Islam di dunia,” ungkap Sita.
Sita menjelaskan bagaimana saat dulu Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan belum berkuasa, jilbab sangat dilarang di Turki tetapi saat ini Erdogan sudah membebaskan muslimah untuk berjilbab. “Ibu-Ibu bayangkan jika rakyat di Turki sana dulu golput atau tidak memilih Erdogan, apa mereka masih bebas berjilbab?” Sita menegaskan bahwa sangat penting untuk kaum perempuan menyadari posisinya dalam bidang politik supaya kaum perempuan tidak ditindas kodratnya.
Pemaparan terakhir adalah dari Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Netty Prasetyani, yang menyampaikan pentingnya para Ibu memahami dunia politik dan tidak memandang politik sebagai hal yang selalu buruk. “Dulu Ibu-Ibu, Kang Aher itu ngurus yayasan paling banter cuma 100-200 orang yang dapet manfaat. Tapi sejak jadi Gubernur, semua SD, SMP, SMA di Jawa Barat sekarang gratis. Kang Aher juga dalam 1 tahun kepemimpinannya sudah membangun 6.000 ruang kelas baru,” ungkap Netty.
Netty menjelaskan bahwa jika kita menolak terlibat dalam aktifitas keumatan, maka yang akan menjadi pejabat adalah mereka yang tidak peduli dengan urusan umat.
Pada akhir acara Netty menekankan bahwa menjadi pemimpin bukan hanya sekedar pencitraan, tapi harus BENAR-BENAR BEKERJA untuk Indonesia. “Dan insyaaAllah kerja-kerja nyata itu sudah dilakukan selama ini oleh Kader PKS, bahkan sampai saat ini,” imbuhnya. (ccm)
![]() |
Add caption |
Posting Komentar