TRENDING

Selasa, 17 Juni 2014

Debat Capres 2; Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (Part 7)



DEBAT CAPRES

Kuningan, 15 Juni 2014
“Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”
Moderator : Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika


Segmen Kelima : Saling Bertanya antar Kandidat



Pertanyaan Pertama Jokowi :
Pak, bagaimana mengenai pengembangan ekonomi kreatif? Karena ini banyak sekali mengurangi pengangguran. Terima kasih.

Prabowo : 
Terima kasih Bapak Joko Widodo. Ekonomi kreatif adalah sangat penting bagi kita karena tadi jumlah penduduk kita sangat besar dan anak-anak muda kita sangat banyak. Kemudian ekonomi kreatif ini adalah bidang dimana kita bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Karena itu memang pemerintah, siapapun yang memimpin di masa yang akan datang, kalau investasi besar-besaran di bidang pendidikan, untuk mendorong kualitas generasi muda kita sehingga ekonomi kreatif ini bisa menghasilken suatu nilai tambah bagi bangsa kita. 

Jadi saya sangat mendukung setiap upaya, setiap program untuk meningkatken persaingan kita, daya saing kita di bidang ekonomi kreatif. Disinilah mungkin keunggulan bangsa kita karena kita juga punya naluri seni di darah kita. Kita punya naluri seni, rakyat kita punya bakat di bidang-bidang kreativitas dan kalau ini diberi kesempatan, ini bisa menghasilken sesuatu devisa yang banyak di alam abad ke-21 dimana sekarang banyak sekali perkembangan teknologi mengarah kepada teknologi maya, teknologi telematika. Saya sangat mendorong pembangunan ekonomi kreatif. Saya punya anak 1 dan bergerak di ekonomi kreatif, dan dia sebagai desainer dia juga sudah muncul di mancanegara.
 


Pertanyaan Pertama Prabowo :
Saudara Joko Widodo, kita tahu sebentar lagi negara kita akan kemasukan, atau bukan kemasukan, harus menerima arus dari tetangga-tetangga kita, ASEAN Economic Community, Komunitas Ekonomi ASEAN tahun 2015 harus kita teima. Sudah kita setujui dan ada banyak dampaknya, juga banyak sekali orang ASIAN boleh berusaha di Indonesia, boleh kerja disini. Saya mohon pandangan Bapak bagaimana menurut Bapak cara menghadapai ASEAN Econimic Community ini. Apa kita harus meninjau kembali atau bagaimana pemikiran Bapak. Terima kasih.

Jokowi :
Terima kasih. Ini sebuah fakta yang harus kita hadapi tahun depan ASEAN Econimic Community sudah dihadapan kita. Tetapi saya meyakini dengan ekomoni kita yang tumbuh baik, dengan entrepreneur kita juga tumbuh sangat bagus, keberanian-keberanian untuk menerobos ke pasar global juga sudah dilakukan lebih dari 25 – 30 tahun yang lalu. Buat kita tidak ada masalah. Hanya pemerintah harus memberikan dorongan agar mereka menyerang lebih dahulu. Masuk ke negara lain lebih dahulu. Ini strategi.

Yang kedua, pasar yang ada di domestik jangan sekali-kali bisa dimasuki pasar dari luar. Caranya seperti apa? Saya kira banyak sekali. Hal-hal yang berkaitan dengan perijinan misalnya. Saya kira daerah bisa memberikan kesempatan apabila memang itu adalah investor lokal, investor domestik. Dan kalau yang dari luar ya ga papalah sedikit-sedikit di selip-selipin. Inilah saya kira memang semua negara melakukan itu. Ada barier. Mereka menghambat tapi tidak kelihatan. Saya kira tidak usah lewat sebuah intruksi. Saya kira semua orang tahu bahwa kita dengan nasionalisme kita, dengan ekonomi berdikari kita, saya kira kita bisa melakukan itu. Dan jangka panjang di depan sudah saya sampaikan. Hanya ada satu cara pembangunan manusia. Itulah yang akan menjadi daya saing kita, produktivitad kita, dan itulah nanti yang menentukan kita menang tidak menang di dalam pertarungan di pasar. Saya kira itu. Terima kasih.

Tanggapan Prabowo :
Jadi bagaimana rincinya Bapak mensikapi umpamanya tuntutan daripada perusahaan – perusahaan dari luar sebagai contoh ingin membuka cabang-cabang bank di kabupaten – kabupaten kita. Atau, bahwa kita harus membuka wilayah udara kita. Jadi nanti penerbangan -penerbangan Asian bebas terbang diantara kota - kota Indonesia. Ini apakah tidak akan merugikan kepentingan nasional kita?

Jokowi :
Ya tentu saja  kita sebagai pemerintah harus membuat regulasi-regulasi yang memberikan barier agar mereka tidak secara gampang masuk ke wilayah – wilayah kita. Sebagai contoh yang berkaitan dengan perbank-an. Saya kira BI mempunyai regulasi yang bisa memberikan hambatan-hambatan barier agar mereka tidak gampang sekali masuk ke tempat kita. Karena kalau kita lihat, kita mau mendirikan sebuah cabang baru di negara lain tetangga kita sangat sulit sekali. Saya dengar langsung dari beberapa perbank-an. Mereka ingin mendirikan perbank-an sangat sulit sekali. Tidak segampang di tempat kita. Oleh karena itu ada regulasi yang jelas dari pemerintah. Agar juga hambatan itu ada.

Kita terbuka, tetapi secara tertutup saya kira hambatan itu harus mulai dibangun dengan regulasi, dengan peraturan-peraturan. Baik pemerintah pusat, baik pemerintah daerah. Kita terbuka tetapi saat ini yang utama adalah melindungi ekonomi kita terutama yang berkaitan dengan ekonomi rakyat. Tidak bisa kita rombak total, kemudian dia bisa masuk ke semua daerah. Dan yang menguasai daerah nantinya bukan pengusaha nasional, justru pengusaha dari sana. Saya kira kepentingan barier untuk regulasi itu, itu. Jangan sampai memberkan peluang yang besar kepada mereka. Karena dimanapun kita ingin investasi, negara manapun pasti ada barier nya. Entah lewat regulasi bisnis, entah lewat regulasi pemerintah, entah dihambat di biaya masuk, dan lain-lainnya. Terima kasih.


(ccm)

Posting Komentar

 
Back To Top