DEBAT CAPRES
Kuningan, 15 Juni 2014
“Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”
Moderator : Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika
Segmen Ketiga, Pertanyaan Pertama :
Ahmad Erani :
… Padahal di dalam konstitusi ini ada amanat bagi pemerintah untuk menciptakan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pertanyaannya, dalam hal kemiskinan, anggaran dan program kemiskinan selama ini sangat besar. Namun pengurangan kemiskinan relatif kecil. Apa yang salah dengan hal itu. Dan bagaimana program Anda ke depan. Kedua, dalam hal ketenagakerjaaan, bagaimana strategi dan sikap Anda mengenai kebijakaan penciptaan lapangan pengupahan.
Jokowi Dodo :
Terima kasih. Untuk masalah kemiskinan memang harus kita berani memberikan program-program khusus pada masyarakat yang masi kurang beruntung. Tetapi bukan hanya disiapkan anggarannya saja. Yang paling penting menurut saya adalah sistemnya yang dibangun, sistemnya dulu yang dibangun. Oleh sebab itu kenapa waktu menjadi walikota dan menjadi gubernur, kami berkonsentrasi selalu di bidang pendidikan dan kesehatan. Karena apa? Di bawah keluhannya selalu itu. Oleh sebab itu kedepan tadi sudah saya sampaikanakan kita berikan yang namanya Kartu Indonesia Pintar seperti ini untuk masyarakat, anak-anak, dan masyarakat yang kurang mampu akan kita berikan ini. Ini sistem yang dibangun, bukan menyiapkan anggaran saja.
Dan yang kedua juga akan kita berikan Kartu Indonesia Sehat seperti ini yang diberikan kepada keluarga-keluarga tidak mampu. Sehingga mereka bisa ke klinik, bisa ke puskesmas, bisa ke rumah sakit. Saya kira dukungan-dukungan seperti inilah, sistem seperti inilah yang diperlukan rakyat. Bukan menggangarkan. menganggarkan nanti larinya kemana-mana. Tapi kalau sistemnya yang dibangun itu akan memberikan jaminan bahwa anggaran itu sampai kepada masyarakat.
Kemudian yang berikutnya mengenai ketenagekerjaan. Investasi, investasi sangat penting bagi negara ini. Oleh sebab itu, investasi ke depan harus semua didorong ke daerah-daerah. Terutama di provinsi-provinsi yang tingkat kemiskinannya besar. Harus didorong ke sana. Jangan sampai inverstasi itu hanya berkisar di Jawa dan Sumatra. Tetapi harus di dorong ke wilayah-wilayah yang masih terjadi ketimpangan. Juga infrasttuktur harus disiapkan, harus di dorong menuju ke daerah-daerah, ke provinsi-provinsi yang tingkat kemiskinannya besar. Dengan cara itu, yang ada di daerah tidak menuju ke kota. Dengan cara itu yang miskin yang ada di daerah juga akan mendapatkan lapangan pekerjaan.
Mengenai upah, saya kira juga sudah buktikan waktu menjadi gubernur di Jakarta. Saya kira, saya orang pertama, gubernur pertama yang berani menaikkan upah 44% saat itu, UMP. Dan saya diprotes oleh banyak kalangan pengusaha. Saya sampaikan kenapa diberikan kenaikan itu. Karena sudah 5 tahun tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Ahmad Erani :
Pertanyaan pertama, anggaran dan program kemiskinan selama ini sangat besar, namun pengurangan kemiskinan relatif kecil. Apa yang salah dengan itu dan apa program anda kedepan? Kedua, dalam hal ketenagakerjaan, bagaimana strategi dan sikap anda mengenai kebijakan penciptaan lapangan kerja dan pengupahan? Waktu anda 3 menit dimulai dari sekarang.
Prabowo Subianto :
Terima kasih. Jadi kemiskinan dan pengangguran ini adalah sasaran daripada strategi pembangunan ekonomi kami. Strategi kami mengandalken atau memfokusken pembangunan pada sektor pertanian dahulu. Kenapa pertanian? Karena pertanian bisa menyerap tenaga kerja yang banyak dalam waktu yang singkat. Kemudian pertanian bisa menghasilken dalam waktu yang singkat pula. Sebagai contoh beras, padi dihasilken dalam kurang 100 hari, demikien juga jagung 120 hari. Kemudien kita juga punya benih-benih yang unggul lainnya yang bisa kurang dari 1 tahun bisa banyak menghasilken uang dan penghasilan.
Jadi strategi kami adalah pertama di sektor pertanian, ini bisa menyerap banyak sekali lapangan kerja. Ukurannya sekarang, benchmark-nya adalah 1 hektar bisa menyerap 6 orang bekerja dari hulu sampai hilir. Di Sulawesi Utara, kadang-kadang 1 hektar bisa 12 orang bekerja. Bayangken, sekarang kita masih punya 77 juta hektar hutan yang sudah rusak dan kerusakan hutan bertambah terus. Strategi kami adalah sebagian dari hutan yang rusak itu kita ubah jadi lahan produksi, jadi sawah baru. Kami merencanaken 2 juta hektar sawah baru. 2 juta hektar sawah baru ditambah 2 juta hektar untuk bio-etanol. Kita bisa bayangken 4 juta hektar kalikan 6 orang pekerja itu adalah 24 juta orang bekerja dalam 5 tahun. Itu jawaban kami terhadap masalah kemiskinan. Orang yang tidak punya apa-apa tiba-tiba punya penghasilan dan penghasilannya juga tidak sedikit, karena sasaran kita adalah tanaman yang bisa dapat harga yang baik.
Selanjutnya, tenaga kerja. Kita dengan dorongan ekonomi yang berakar tumbuh dengan pesat dan tinggi. Ini juga akan merubuhken dan mengurangi pengangguran, dan juga upah dengan sendirinya akan bisa kita naikkan karena kita dapat kelebihan uang. Masalahnya adalah sekarang Indonesia harus meningkatkan produktivitasnya. Kita tidak bisa hanya kerja sedikit-sedikit. Kita harus berfikir besar dengan strategi yang besar untuk kita mencapai hasil-hasil yang besar. Terima kasih.
(ccm)





Posting Komentar